Usik Kredibilitas Ansar Ahmad, Andi Cori: Berhentilah Sebar Isu Negatif dan Kebencian
Fot dok

Tanjungpinang- Mantan Koordinator Pejuang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau, Andi Cori Patahuddin mengingatkan gerombolan massa pemecah belah persatuan dan kesatuan rakyat kepri untuk tidak menimbulkan keonaran di bumi segantang lada ini.

“Berhentilah menebar isu negatif dan kebencian yang menyebabkan harmonisasi kedamaian masyarakat terusik,” kata Andi Cori di Tanjungpinang. Kamis 2 Februari 2023.

Setelah dicermati dan menerima informasi dari berbagai pihak, Andi Cori meminta agar aparat penegak hukum mengambil tindakan tegas terhadap mereka-mereka yang mencoba mengusik kedamaian dan ketentraman masyarakat kepri.

Bahkan katanya lagi, sebaran isu negatif kelompok sengkuni itu telah mengusik kredibilitas gubernur kepulauan riau Ansar Ahmad. Kami menduga aksi massa yang mereka lakukan di halaman gedung KPK merupakan isu pesanan dari seseorang atau kelompok tertentu.

“Opini buruk gerombolan para sengkuni terhadap Ansar Ahmad patut kami duga sebagai isu pesanan dari seseorang atau kelompok tertentu yang secara sengaja ingin membunuh karakter yang bersangkutan,” kata Andi Cori menambahkan.

Ketika itu, massa aksi mendesak agar KPK segera memproses laporan kasus dugaan maling uang rakyat (Korupsi) Dana Jaminan Pengelolaan Lingkungan (DJPL) pasca tambang bouksite di Kabupaten  Bintan tahun 2010-2016 silam.

“Secara berulang mereka terus menggelorakan nama baik mantan Bupati Bintan dua periode ini sebagai pelaku dugaan tindak pidana korupsi DJPL,” ujar Cori lagi.

Menurut Andi Cori, aksi unjuk rasa yang mereka suarakan hanya akan mengusik keamanan, ketertiban dan ketentraman, oleh karena itu, saya meminta agar institusi yang diberikan hak dan kewenangan oleh negara sebagai pamong keteraturan dan penegakan hukum untuk mengambil langkah-langkah hukum.

“Sebagai putra daerah kami risih dengan kelakuan mereka yang mengatasnamakan masyarakat Kepri, berhentilah membunuh karakter Ansar Ahmad dengan isu murahan,” imbuhnya.

Andi Cori menuturkan Gubernur Kepri, tokoh masyarakat, panutan masyarakat Kepri.

“Jangan permalukan daerah kami hanya dengan lembaran rupiah yang tak berkah. Soal DJPL pasca tambang itu permasalahan lama alias basi, carilah topik lain kalau mau cari kesalahan orang lain,” tutur Andi Cori.

Cori menjelaskan bagaimana kisah DJPL pasca tambang Kabupaten Bintan didorong untuk disetorkan pengusaha tambang ke Negara melalui Bank Negara. Pada 2017 lalu ada perbedaan pendapat antara OJK dan BPK mengenai perkreditan pemerintah daerah dalam penyimpanan DJPL melalui rekening QQ bupati atau wali kota.

Cori menuturkan, menurut OJK saat itu, Bank pemerintah daerah merupakan bank pemerintah daerah, sedangkan menurut BPK, sesuai PP tentang pertambangan Bank penampung DJPL adalah Bank Pemerintah Umum, seperti Mandiri, BTN, BNI atau bank negara lainnya alias BUMN.

Maka lanjut Cori, pada waktu itu proses pengalihan penampung Bank DJPL pasca tambang Bintan dipindahkan dari Bank daerah ke Bank Negara. Dan menurut Cori, dana DJPL pasca tambang Bintan itu sudah diserahkan.

“Mekanisme DPJPL Paca Tambang disetorkan pengusaha ke Bank daerah, dipindahkan ke Bank Negara. Itu karena ada surat edaran dari Kejaksaan dan KPK saat itu. Dan sudah diserahkan. Dan tak bisa diganggu gugat oleh kepala daerah. Saya menyaksikan itu,” kata Cori tegas.

Lantas Cori mempertanyakan data yang digunakan oknum mengatasnamakan masyarakat Kepri yang menggelar unjuk rasa di KPK serta menyebut Gubernur Kepri, Ansar Ahmad maling uang rakyat. Ia menilai, pernyataan maling uang rakyat yang disandangkan kepada Gubernur Kepri Ansar Ahmad tidak tepat dan menggores hati anak daerah Kepulauan Riau.

Lantas Cori menduga, aksi unjuk rasa di KPK tersebut merupakan cara politik seseorang yang diduga menunggangi sejumlah kelompok masyarakat, untuk memburukkan nama baik Gubernur Kepri, Ansar Ahmad di tahun politik saat ini.

“Jangan gunakan cara-cara keji untuk menjatuhkan lawan politik. Baik itu membunuh karakter seseorang. Saya, kami anak daerah tidak terima dengan penyebutan maling untuk Gubernur Kepri Ansar Ahmad, tokoh pilihan masyarakat Kepri. Jika menamakan masyarakat Batam, masyarakat yang mana. Jangan seperti itu,” ungkap Cori.