Bataminfo.co.id, Batam – Camat Sekupang menggelar silaturahmi bersama tokoh-tokoh Agama Kristen se-Kecamatan Sekupang. Silaturahmi ini dilakukan di Restoran Pak Busu yang beralamat di Patam Lestari, Sekupang, kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Rabu, (08/02/2023).
Sebagaimana diketahui, silaturahmi yang dihadiri oleh Camat Sekupang, Tatang Wahyudi dan Tujuh (7) Lurah di wilayah Kecamatan Sekupang yakni; Lurah Tiban Indah, Lurah Tiban Lama, Lurah Tiban Baru, Lurah Patam, Lurah Sungai Harapan, Lurah Tanjung Pinggir, Lurah Tanjung Riau ini diinisiasi oleh Horjani Dewati Hutagalung selaku Ketua Dewan Kode Etik Garnita NasDem Kota Batam.
Adapun peserta yang terdiri dari Lurah dan para Pendeta dari gereja-gereja yang ada di wilayah Sekupang berjumlah 40 orang yang turut hadir dalam silaturahmi tersebut.
Dalam silaturahmi itu, para Pendeta diberikan kesempatan untuk menyampaikan setiap keluhan di wilayah pelayanan gereja masing-masing. Dipandu oleh moderator, semua aspirasi seperti; permasalahan domisili gereja, pembangunan gereja serta dokumen lainnya diutarakan oleh para Rohaniawan Nasrani lalu ditampung dan mendapatkan respon langsung dari Camat Sekupang dan Lurah tiap wilayah.
Tatang Wahyudi selaku Camat Sekupang yang diketahui baru menjabat selama satu tahun ini mengatakan bahwa dirinya beserta seluruh perangkat Lurah sangat mendukung penuh adanya pembangunan rumah ibadah, tak hanya masjid, melainkan juga gereja dan rumah ibadah lainnya selagi itu memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
“Terimakasih kepada Ibu Horjani yang telah mengadakan silaturahmi ini. Masalah gereja di kota Batam ini kami sangat mendukung. Bukan hanya masjid saja, melainkan gereja dan rumah ibadah lainnya. Untuk pembangaunan gereja kami siap membantu. Kami tak pernah mempersulit pembangunan rumah ibadah kalau syarat sebagaimana yang sudah diatur itu sudah terpenuhi. Atau gerejanya misalnya mau melakukan semenisasi, nanti disampaikan agar kami bisa bantu,” tutur Tatang.
Selanjutnya, Kepala Seksi Urusan Agama Kristen Kementrian Agama kota Batam, Esther Sri Liasna pada kesempatan yang sama, dirinya juga mengapresiasi adanya kegiatan silaturahmi itu karena menurutnya dapat memberi dampak positif diantara Tokoh-tokoh Agama dengan Pemerintah setempat. Disisi lain, Ester juga menjelaskan persyaratan mendirikan atau membangun rumah ibadah agar diketahui masyarakat dan atau para Tokoh Agama.
“Dengan adanya silaturahmi ini adalah salah satu kegiatan yang sangat luar biasa. Ini adalah cara untuk mendekatkan para Pendeta dengan Pemerintah kemudian saling menjalin komunikasi yang baik agar permasalahan sekecil apapun bisa diselesaikan. Supaya yang tadinya tidak mengerti sesuatu bisa mengerti. Itulah fungsi adanya komunikasi itu. Semoga ini rutin dilakukan setiap tahunnya dalam rangka lebih mempererat lagi tugas dan fungsi kita masing-masing,” paparnya.
Masih kata Ester, “Yang dominan itu masalah domisili rumah ibadah. Untuk Rumah ibadah itu sesuai peraturan menteri bahwa memang diperuntukkan untuk beribadah. Kedua, jumlah umatnya itu minimal 90 untuk yang punya KTP dan 60 dukungan dari masyarakat setempat, lalu mendapatkan pengesahan dari RT/RW, Lurah. Sehingga dengan pengesahan itu berarti melegalkan bahw penduduknya itu memang disitu tinggalnya. Kalau yang masalah domisili gereja di wilayah sekupang itu banyak sih. Tetapi kita terus menyampaikan kepada Gembalanya agar menanggapi masalah masyarakatnya itu,” sambungnya.
Sementara itu, Horjani Dewati Hutagalung selaku Ketua Dewan Kode Etik Garnita NasDem Kota Batam sebagai inisiator mengatakan bahwa dirinya berinisiatif untuk menggelar silaturahmi ini bermula dari adanya aspirasi masyarakat yang ditampungnya pada beberapa wilayah. Kata dia, silaturahmi ini merupakan kali keduanya setelah Kecamatan Batu Aji. Horjani juga menuturkan, akan menggelar silaturahmi yang sama di Kecamatan Sagulung.
“Terimakasih kepada Bapak dan Ibu yang sudah meringankan langkahnya untuk hadir dalam silaturahmi ini. Bahwa, perhatian Horjani kepada masyarakat sangat tinggi. Silaturahmi ini ada karena berangkat dari saya mendengarkan berbagai aspirasi dari para Pendeta dan Rohaniawan. Mereka juga rindu untuk bisa mengenal Lurah dan Camatnya. Kita mendapatkan kesimpulan bahwa Pemerintah Kecamatan itu sangat mendukung. Bagusnya juga, Bapak Lurah dan Camat kita bisa mengenal Tokoh-tokoh agama ini secara langsung. Komunikasi yang mungkin sempat terputus itu saya hanya menyambungkan kembali. Dan ini tentu bisa akan berlanjut ditahun-tahun berikut,” terang Horjani. (Non/BI)